Tujuh orang warga Sukolilo, Pati, Jawa Tengah mengadu kepada Gus Dur terkait penolakan rencana pembangunan PT Semen Gresik di Pati yang sudah disuarakan sejak 2006.
Akibat dari protes ini terjadi tindak kekerasan dan penangkapan terhadap sembilan warga Pati dan Kudus oleh aparat keamanan. Sebelumnya pada 22 Janruari 2009, ratusan personel Brimob dan Samapta menendang dan menginjak warga Desa Sukolilo.
Peristiwa ini terjadi ketika warga meminta kepala Desa Kedumulyo agar bersedia menemui warga dan mengklarifikasi informasi yang beredar terkait pembebasan tanah proyek tersebut.
Demikian dikemukakan Muhammad Kodim dari LSM Desantara yang mendampingi warga saat menemui Andurrahman Wahid atau Gus Dur di kantor PB NU, Jalan Keramat Raya 164 Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2009).
Menurut dia, warga mengadukan hal itu karena menganggap mantan presiden RI ini memiliki kepedulian sosial yang tinggi. "Jadi kita berharap Gus Dur bisa datang ke Sukolilo. Tapi tentunya harus tunggu keputusan dari DPP PKB," kata Muhammad Kodim.
Menurut dia, Gus Dur berjanji akan menghalangi pembangunan Pabrik Semen Gresik tersebut karena dampaknya merugikan masyarakat luas. Selain itu akan mengancam kelestarian alam. Sedikitnya 250.000 warga yang terdiri petani dan buruh tani terancam kekurangan air bila pabrik semen ini tetap dibangun.
Dalam kesempatan ini, Gus Dur mengjelaskan persoalan ini menyangkut warga PKB sehingga pihaknya wajibmembela dengan datang ke Pati. "Hanya ada prosedurnya yang ditangani DPP PKB," ujar Gus Dur.
Selain menolak proyek Semen Gresik, warga juga menuntut segala bentuk aktivitas PT Semen Gresik di Pati dihentikan dan mendesak Kapolri menindak aparat yang melakukan tindakan kekerasan terhadap warga. Okezone.Com