Depok 3 Agustus 2021- Menjelang setahun meninggalnya Bisri Effendy, Desantara akan menggelar Haul dan Peluncuran Buku Agama, Kebudayaan, dan Rekonsiliasi: Obituari Bisri Effendy (5/8/2021). Kegiatan juga diselenggarakan untuk empat puluh hari Siti Anjariyah, istri almarhum pendiri Yayasan Desantara tersebut. Sebagai rangkaian, Haul Bisri Effendy dan 40 Hari Siti Anjariyah juga diisi oleh testimoni dari para sahabat dan murid Bisri Effendi.
Setelah peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia itu berpulang, sebanyak 32 orang sahabat dan sejumlah generasi muda yang pernah belajar bersama menulis kenangan dan gagasan Bisri Effendy. Di antara penulis tersebut budayawan Mohamad Sobary, Pengasuh Pesantren Dar Al Tauhid, Arjawinangun, Cirebon, KH Husein Muhammad, dan sastrawan Ahmad Tohari. “Kesan banyak kalangan, termasuk Henk Maier, pembimbingnya ketika Bung Bisri sekolah di negeri Belanda, mencatat Bung Bisri itu orang cerdas. Bung Anas sering mengatakan itu. Pak Taufik, sejarawan Taufik Abdullah, pada tahun 1990-an, menyatakan di depan forum di LIPI bahwa bagi beliau Bung Bisri itu senior,” tulis Sobary.
Dalam pengantar buku, Yayasan Desantara menyatakan duka cita mendalam dan kehilangan sosok penting organisasi tersebut. “Kami seperti kehilangan salah satu kompas untuk mengaca diri apakah perjalanan organisasi ini sejalan dengan niat awal didirikan. Tetapi, organisasi tentu saja tak harus bersandarkan pada sosok semata-mata, namun harus disandarkan pula pada nilai yang sudah ditetapkan bersama. Dan semasa hidupnya, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia itu telah banyak memberikan nilai yang akan abadi,” tulis Yayasan Desantara.
Setelah kepergian Bisri Effendi, Yayasa Desantara juga kehilangan pembina Yayasan Desantara Hikmat Budiman. Hikmat meninggal Sabtu, 7 Juli 2021 pukul 16.00 WIB di kediamannya di Jakarta. Hikmat dikenal sebagai peneliti dan penulis seputar isu-isu sosial kebudayaan yang produktif.