Saat ini, Indonesia menghadapi setidak-tidaknya sepuluh masalah lingkungan utama: sampah, banjir, sungai tercemar, pemanasan global, pencemaran udara, rusaknya ekosistem laut, sulitnya air bersih, kerusakan hutan, abrasi, dan pencemaran tanah. Menurut Survei Indikator Politik Indonesia, 27 Oktober 2021, masalah sampah, polusi udara, pencemaran air, dan perubahan iklim, masalah lingkungan teratas menurut kalangan muda Kalangan generasi Z (17-26 tahun) dan milenial (27-35 tahun).
Untuk mengatasinya, sekarang ini mulai banyak inisiasi dari berbagai komunitas, termasuk anak-anak muda lintas iman. Usaha-usaha ini masih harus diperluas dan dikembangkan. Sebagai bagian dari usaha tersebut Gusdurian Depok, Desantara, dan puluhan organisasi lain menggelar Ngaji Budaya Lingkungan dan Penanaman Pohon di Taman Rahlia Sawangan Depok.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber: Sri Lestari, pemudi Kapribaden, komunitas penghayat kepercayaan, Roy Murtadho, Direktur Program Desantara dan Pengasuh Pesantren Misykatul Anwar Bogor, Reni Nuraeni, praktisi pendidikan peduli lingkungan. Ketiga narasumber membicarakan bagaimana komunitas keagamaan dan pendidikan membicarakan lingkungan. Setiap agama dan keyakinan umumnya memiliki pandangan teologis yang jelas tentang pentingnya merawat alam. Namun, dalam praktik gerakan keagamaan ini masih belum sekuat yang diharapkan. Melalui obrolan ringan ini diharapkan lahir strategi dan inisiasi-inisiasi baru merespons tantangan tersebut.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari gerakan memperingati kepergian KH Abdurrahman Wahid dengan tanda pagar #BulanGusdur ke- 12. Tahun ini kegiatan dilakukan Desember 2021-Januari 2022. Kegiatan ini digelar serentak oleh jaringan Gusdurian di seluruh Indonesia dengan beragam tema dan kegiatan, salah satunya menanam pohon. Selain itu ada kegiatan lain seperti tahlil kebangsaan, dialog, dan bedah buku.
Sebelumnya Gusdurian Depok menggelar Tahlil Kebangsaan pada 16 Januari 2022 di Setu Sawangan. Tahlil menghadirkan M. Imdadun Rahmat, Ketua Komnas HAM 2016-2017; Ahmad Suaedy, Komisioner Ombudsman 2016-2021; dan Subhi Azhari Presidium Gusdurian Jawa Bagian Barat.
Dalam isu lingkungan dan sumber daya alam, gagasan penting Gus Dur salah satunya membuat skala prioritas mengenai pentingnya asas pengembangan, bukannya asas pertumbuhan. “Asas pengembangan berarti pilihan arah dan orientasi pembangunan yang menumbuhkan kekuatan sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup, dengan kendali kokoh, bukannya asal menumbuhkan kekuatan secara asal tumbuh saja,”tulis Presiden ke-4 dan mantan Ketua Umum PBNU itu dalam Kerangka Pengembangan Doktrin Ahlussunnah wal Jamaah.